Penantian panjang masyarakat akan perbaikan jembatan penghubung antara Desa Bebetin dan Desa Pakisan yang rusak akibat diterjang banjir bandang beberapa tahun lalu secara resmi direalisasikan, Rabu (21/6). Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama secara simbolis yang dilakukan oleh Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana saat melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) pertama di tahun 2023.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra saat dikonfirmasi, Jumat (23/6), mengatakan secara teknis perbaikan jembatan ini akan menggunakan sistem precast, karena sistem ini dinilai pengerjaannya bisa dilakukan lebih cepat dan tahan lama, mengingat jembatan ini merupakan jembatan penghubung antar desa dan dimanfaatkan sebagai jalur distribusi pertanian.
"Sebagai langkah percepatan kita memilih memakai sistem precast, bukan dicor manual. Beton sudah jadi kita beli dari pabrik dan langsung dipasang disana,jadi bisa lebih cepat pengerjaannya," tegasnya.
Jembatan yang memiliki panjang 12 meter dan lebar 6 meter ini memiliki kualitas beton dengan bahan homogen dengan ketebalan 5 centimeter. Selain itu, jembatan ini juga akan dipercantik dengan trotoar dibahu jembatan.
"Jembatan ini sengaja kita desain memang lebih lebar agar mobil bisa berpapasan disana, ketinggiannya pun kita tambah, sehingga ketika ada banjir bandang, jembatan bisa lebih aman dan tidak mengganggu arus transportasi masyarakat," sambungnya.
Kadis Adiptha memastikan pengerjaan jembatan ini akan rampung di Bulan November 2023 dengan kisaran biaya 1,9 miliar rupiah.
Disisi lain, Sekretaris Desa Bebetin Made Supartawan sangat berterima kasih terhadap Pemerintah Kabupaten Buleleng atas pembangunan jembatan di Desa Bebetin karena ini merupakan harapan dari masyarakat akan perbaikan jembatan ini karena secara tidak langsung berdampak terhadap perputaran ekonomi masyarakat.
Sekdes Supartawan menuturkan kejadian jembatan roboh ini berawal dari tahun 2017 lalu dimana terjadi banjir bandang yang besar melanda Desa Bebetin yang mengakibatkan air disungai meluap sehingga jembatan penghubung antar Desa Bebetin dan Desa Pakisan ini Roboh.
Dari kejadian tersebut pihak desa juga sudah mengajukan permohonan bantuan perbaikan saat itu, namun terkendala keterbatasan anggaran pemerintah dan juga terjadi dampak pandemi Covid-19 diseluruh dunia yang akhirnya sekarang bisa terealisasi di Tahun 2023.
"Nahh karena itulah pemerintah desa dan masyarakat bergotong royong dan berinsiatif untuk membuat jembatan darurat menggunakan sarana prasarana yang ada sebelum dilakukan perbaikan dari pemerintah agar mobilitas masyarakat bisa tetap berjalan," ujarnya.
Senada dengan Sekdes Bebetin, salah satu mayarakat yang terdampak Kadek Diarpa juga sangat berterima kasih kepada Pemkab Buleleng karena sudah merealisasikan perbaikan jembatan yang sudah beberapa tahun rusak. Dengan dibangunnya jembatan yang baru ini akan sangat berdampak terdapat mobilitas masyarakat sekitar, dimana daerah ini merupakan daerah pertanian infrastruktur jalan sangat dibutuhkan dalam pendistribusian bahan pertanian.
Baca Juga:
Pemkab Buleleng Kenalkan Seni Budaya Buleleng di Kancah Internasional