DETAIL BERITA

Menteri Tito, Apresiasi Upaya Kongkrit Buleleng-Bali Atas Pengendalian Inflasi

21 November 2022 202 kali
Menteri Tito, Apresiasi Upaya Kongkrit Buleleng-Bali Atas Pengendalian Inflasi

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng Made Rousmini mewakili Pj. Bupati Buleleng didampingi anggota Forkompimda Buleleng mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dengan Pemerintah Pusat secara  daring di Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Senin, (21/11). 

Rakor yang dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Muhamad Tito Karnavian mengatakan negara anggota G20 memberi apresiasi kepada Indonesia atas pertumbuhan ekonomi yang positif 5,72% pada kwartal 3.

Dalam pengendalian inflasi Mendagri Tito juga mengapresiasi upaya kolaboratif pemerintah daerah sehingga inflasi terkendali di angka 5,71% pada bulan Oktober 2022 turun 0,25% dari bulan September lalu. 

Dari 98 kota, 61 kota telah mengalami deflasi termasuk wilayah Bali Nusra dengan perkembangan inflasi terkendali dimana Provinsi Bali deflasi -0, 34 % dan inflasi tertinggi   daerah Kupang 0, 37%.

Simpulan hasil monev Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) 21 Pemda telah lakukan upaya kongkrit dalam pengendalian inflasi termasuk Provinsi Bali dan Pemkab. Buleleng di dalamnya. 

Terakhir Menteri Tito mengapresiasi Intervensi Provinsi Bali dalam pengendalian inflasi dengan penyaluran Dana Desa, bantuan sosial (Bansos) dengan realisasi tertinggi di Indonesia. 

Setelah rakor, Asisten Rousmini menyampaikan untuk Kabupaten Buleleng diminggu ketiga bulan Nopember ini mengalami deflasi sebesar 0,20% dan berharap tidak berpuas diri, karena inflasi akan masih terjadi dan semua pihak agar melakukan upaya preventif sehingga inflasi terus terkendali. 

Asisten Roousmini juga mengintruksikan TPID Buleleng melakukan monev stok pangan dan harga komoditi utamanya beras, minyak goreng dan bawang merah karena disinyalir ada kenaikan. Selain itu dinas terkait untuk melakukan kerjasama antar daerah atas komoditi yang mengalami surplus produksi seperti daerah Lombok yang surplus bawang merah. 

Turut hadir dalam rakor ini, BPS Kabupaten Buleleng, para pimpinan SKPD terkait, Kabag Ekbang Setda Buleleng, Perumda Pasar dan Perumda Swatantra serta Kadin Buleleng.(wd)

Baca Juga:

Astungkara! Inflasi di Kabupaten Buleleng Masih Terkendali