Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Buleleng memastikan kesetaraan gender dalam perekrutan jajarannya yang akan mengawasi Pemilu Tahun 2024 mendatang. Hal itu diwujudkan dengan melibatkan kelompok perempuan sebagai pengawas. Demikian terungkap dalam Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif yang digelar di Banyualit Spa N Resort, Kamis (24/11).
Dalam kesempatan itu Anggota Bawaslu Provinsi Bali I Wayan Widyardana Putra menerangkan keterlibatan kelompok perempuan sebagai bentuk untuk membangun kesadaran. Pasalnya perkara pemilu banyak membuat ketidakpercayaan jadi harus dilakukan perubahan besar untuk menjaga prosesnya dengan membangun rasa sadar dari seluruh komponen.
"Sebuah prinsip dasar, kita tidak boleh diam, membangun kesadaran dari hati menjadi pemeran penting, pemilu ini menjadi hak politik setiap warga negara, jadi kita harus sadari itu," ujarnya
Pria asal Karangasem ini juga menambahkan, Pemilu ini adalah proses mencari pemimpin, melalui sebuah pertarungan visi dan misi, ada potensi cara-cara yang tidak benar dilalukan. Maka peran kita memastikan bahwa cara yang salah itu harus dihentikan.
Acara sosialisasi sendiri telah dibuka sehari sebelumnya Rabu (23/11) kemarin, oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Buleleng Putu Sugi Ardana didampingi Anggota Tri Prasetya, I Kadek Carna Wirata dan Koordinator Sekretariat Bawaslu Buleleng Ida Bagus Putu Ardana. Dikesempatan tersebut Sugi Ardana mengatakan bahwa kelompok perempuan punya peran penting dalam menyukseskan pesta demokrasi. Sehingga memberikan pengetahuan tentang pentinganya pengawasan pemilu harus dilakukan.
"Kelompok Perempuan punya kekuatan dalam mempengaruhi orang-orang terdekatnya, sehingga jika mampu berperan serta membagikan informasi tentang pentingnya pengawasan partisipatif akan berdampak luas dan meminimalisir terjadinya pelanggaran," tuturnya dihadapan 40 Orang peserta.
Sementara itu, salah seorang perwakilan Kelompok Perempuan Ayu Dewi Martina dari Penarukan Buleleng mengungkapkan dirinya merasa kegiatan sosialisasi dengan menyasar kelompok perempuan sangat baik, karena selama ini perempuan kurang banyak dilibatkan dalam kepemiluan, padahal mereka juga punya semangat yang sama dalam menjaga proses demokrasi. Dirinya juga mengatakan siap berkolaborasi lebih lanjut dengan Bawasli Buleleng dalam mensosialisasikan pengawasan Pemilu.
"Senang sekali bisa ikut kegiatan sosialisasi. Pemilu ini adalah milik seluruh warga masyarakat, jadi kami juga berkewajiban ikut serta dalam menjaga prosesnya," pungkasnya.
Dalam rapat sosialisasi sendiri selain menghadirkan narasumber dari Bawaslu Provinsi Bali, turut memberikan materi dari Penggiat Pemilu I Ketut Wiratmaja, serta Luh Putu Anggreni dari Lembaga Bantuan Hukum Apik Bali. Dengan peserta yang terlibat dari Kelompok Perempuan Berkarya yang ada di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Buleleng. (Ag)
Baca Juga:
Porsenijar Tingkat Provinsi Bali Kembali Digelar Bulan Juni 2023, Buleleng Gelar Rakor