Era digital telah membawa angin segar bagi dunia penulisan. Akses informasi yang begitu mudah dan beragamnya platform publikasi telah membuka pintu bagi siapa saja untuk menyalurkan kreativitas melalui tulisan. Namun, di balik kemudahan tersebut, penulis juga dihadapkan pada tantangan baru.
Dalam acara B-Kom bertajuk "Penulis Era Digital, Tantangan dan Peluangnya" yang digelar di Gedung BCC Kominfosanti, Bulelelng, Selasa (23/7). Acara ini bertujuan untuk mengajak dan mendalami dinamika dunia kepenulisan di era digital. Hadir sebagai narasumber, Dr. Drs. Ketut Suweca, M.Si, akademisi dari Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja sekaligus berbagi pengalaman dalam menulis.
"Menulis adalah sebuah keterampilan siapapun bisa melakukannya, dengan cara membaca akan memperkaya kosakata, memahami beragam gaya bahasa, dan menemukan inspirasi untuk sebuah karya. Dan yang paling penting komitmen dan konsistensi dalam menulis" tegas Suweca yang pernah menjabat sebagai Kadis Kominfosanti.
Selain tantangan, era digital juga membuka peluang emas bagi para penulis. Dengan konsistensi dan kualitas tulisan yang baik, seorang penulis dapat menghasilkan pendapatan dari berbagai sumber, seperti iklan, sponsorship, atau bahkan menjual karya secara langsung.
"Menulis tidak hanya sekadar hobi, tetapi juga bisa menjadi profesi yang menjanjikan, Namun, untuk meraih kesuksesan, seorang penulis harus memiliki branding yang kuat dan mampu membangun audiens yang loyal." tambah Ketua Umum Kempo Buleleng itu.
Dalam sesi diskusi, juga disinggung tantangan untuk meningkatkan minat baca, terutama pada anak-anak. Suweca berpendapat bahwa peran orang tua sangat krusial dalam menanamkan kebiasaan membaca sejak dini.
"Orang tua adalah seseorang yang memberikan contoh pertama bagi anak-anak, Dengan sering membaca di depan anak-anak, kita secara tidak langsung menumbuhkan minat mereka terhadap buku."tutupnya.
Diakhir acara, beliau membagikan tips dalam menulis. Dimulai dari menulis tentang diri sendiri sebagai langkah awal, kemudian beranjak ke artikel yang lebih singkat. Selanjutnya, bisa mengembangkan tulisan menjadi esai yang lebih panjang atau bahkan sebuah buku
Baca Juga:
Agribisnis Closed Loop Diharapkan Dapat Tingkatkan Kesejahteraan Petani Buleleng