DETAIL BERITA

Tangani Kekerasan Perempuan dan Anak Lewat Program Puspaga Shanti

11 Juni 2024 166 kali
Tangani Kekerasan Perempuan dan Anak Lewat Program Puspaga Shanti

Penanganan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan memang masih menjadi prioritas utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng kendati pun di Kabupaten Buleleng terhitung kecil dalam hitungan presentase. Namun demikian Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka berkomitmen menihilkan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan memalui program konseling Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Shanti. Demikian terungkap dalam dialog interaktif di salah satu stasiun radio swasta di Buleleng, Selasa, (11/6).

Berdasarkan data yang ada di Dinas P2KBP3A Buleleg, Kadis Riang Pustaka menerangkan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan pertahunnya di Kabupaten Buleleng cukup kecil melihat dari jumlah penduduk perempuan sebanyak 400.000 lebih dan anak-anak sekitar 200.000 lebih. Kendati pun kecil, pihaknya menegaskan bahwasannya 1 kasus yang terjadi merupakan pukulan keras bagi Buleleng dan sangat memperihatinkan. “Jika dilihat dari segi presentase tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan memang kecil kasusnya di Buleleng, tapi bagi kami itu sangat memperihatinkan karena berakibat pada trauma mental dan fisiknya,” terang Kadis Riang Pustaka.

Sebagai wujud komitmen bersama Pemkab Buleleng dalam memerangi tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan melalui program Puspaga Shanti yang dapat dilakukan secara tatap muka langsung di kantor P2KBP3A Buleleng atau secara online melalui media sosial instagram dengan akun @puspaga.buleleng. Kadis Riang Pustaka menerangkan Puspaga Shanti ada untuk memfasilitasi masyarakat Buleleng dalam hal konseling atau konsultasi terhadap permasalahan yang dihadapi. Dijelaskan dampak paling berat yang diakibatkan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan cenderung ke mental yang menyebabkan trauma berkelanjutan sedari kecil sampai dengan dewasa maupun sampai menjadi orang tua. “Anak yang menjadi korban kekerasan akan mengalami trauma terhadap mentalnya yang kemudian hari dapat menjadi faktor penyebab menjadi pelaku kekerasan kepada anak lainnya. Ini sering kita jumpai mereka ini menjadi pelaku karena trauma,” jelasnya.

Melalui program Puspaga Shanti yang memfasilitasi masyarakat untuk konsultasi layanan satu pintu permasalahan anak dan keluarga, Kadis Riang Pustaka berharap bahwa dapat mencegah tindak kekerasan anak dan perempuan di Kabupaten Buleleng. Secara umum dijelaskan, masyarakat, baik anak-anak dan perempuan dapat datang langsung ke P2KBP3A Buleleng menyampaikan permasalahan yang dialami. Sejumlah konselor atau para ahli akan membantu sepenuhnya memberikan pemahaman atau pembelajaran berkeluarga terutama pada penguatan diri dalam upaya menghilangkan trauma. “Menghilangkan trauma ini sangat penting agar nantinya tidak berkelanjutan dan meluas dampaknya ke masyarakat. Kami terus melakukan upaya penanganan. Kami mohon kepada masyarakat untuk senantiasa mengawali hidup dengan memberikan kasih sayang kepada anak dan keluarga,” pinta Kadis Riang Pustaka. (Agst)


Baca Juga:

Sebanyak 206 Warga Binaan Lapas Singaraja Dapatkan Remisi