Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Buleleng menggelar acara sosialisasi pendidikan politik dengan tema "Pemilih Cerdas Wujudkan Pemilukada", dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FHIS) Undiksha Singaraja di Ruang Seminar FHIS, Selasa (30/4). Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula dalam Pilkada Serentak yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024 mendatang.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Kesbangpol Buleleng yang pada kesempatan ini diwakilkan oleh Kepala Bidang Pengembangan Budaya Politik Kesbangpol Buleleng, Ketut Simbayasa.
Dalam sambutannya, Kabid Simba menjelaskan tugas dan fungsi dari Kesbangpol adalah mensukseskan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Menurutnya, kesuksesan pemilu dapat diukur dari stabilitas yang tercipta, peningkatan partisipasi pemilih, serta dapat melahirkan pemimpin yang amanah.
Dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih dalam pilkada Buleleng, Kesbangpol mengambil langkah proaktif dengan menggelar sosialisasi pendidikan politik yang bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak, sehingga mewujudkan pemilu yang berkualitas dan sukses dari sisi penyelenggaraan maupun hasilnya. Pihaknya juga menyampaikan bahwa mahasiswa dipilih sebagai target sosialisasi karena dianggap memiliki potensi kritis yang besar untuk menjadi pemimpin masa depan.
Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut, Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Agung Gede Lifartawan, memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk berperan aktif dalam proses penyelenggaraan pemilu. Dalam dialognya dengan puluhan mahasiswa, Dewa Agung mengungkapkan pentingnya partisipasi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, untuk menjaga prinsip kesetaraan (equality) dalam penyelenggaraan pemilu.
"Melalui ajakan ini, diharapkan mahasiswa, khususnya mahasiswi, dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam menyukseskan pelaksanaan pemilu yang berkualitas dan adil," harapnya.
Dewa Agung juga menekankan bahwa partisipasi pemilih perlu ditingkatkan agar pemimpin yang terpilih memiliki kapasitas yang baik. Hal ini sejalan dengan upaya KPU dalam memastikan proses pemilihan umum berjalan dengan transparan dan demokratis.
Disisi lain, menyoroti tentangtantangan yang dihadapi oleh pemilih pemula, termasuk penyebaran berita hoaks yang dapat memengaruhi pemikiran. Untuk mengatasi hal ini, Dewa Agung mengajak mahasiswa untuk meningkatkan literasi politik dan melakukan filterisasi informasi melalui sumber yang terpercaya.
"Dengan partisipasi aktif mahasiswa dalam proses pemilihan umum, diharapkan dapat terwujudnya pemimpin yang berkualitas dan masyarakat yang sejahtera," imbuhnya.
Ditempat yang sama, sebagai narasumber kedua, Anggota Bawaslu Provinsi Bali Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Ketut Ariyani menyoroti peran Bawaslu dalam mengawasi persiapan penyelenggaraan Pemilu.
Ariyani menjelaskan bahwa tugas Bawaslu meliputi perencanaan tahapan Pemilu, pengadaan logistik oleh KPU, sosialisasi penyelenggaraan Pemilu, serta pencegahan praktik politik uang. Selain itu, Bawaslu juga aktif mengawasi netralitas aparatur sipil negara, anggota TNI, dan anggota Polri.
Baca Juga:
Disdikpora Buleleng Tanggulangi Kekerasan di Sekolah Melalui TPPK