Sebagai
upaya dalam mewadahi pesatnya industri perkembangan industri koi dan
para penghobi koi skala nasional, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng menggelar
Buleleng Koi Festival serangkaian perayaan HUT RI ke-78 yang merupakan
kontes Ikan Koi yang diselenggarakan pertama kali di Gumi Panji Sakti,
bertempat di GOR Bhuana Patra Singaraja, Sabtu, (5/8).
Antusiasme dari penghobi koi yang ada di seluruh Indonesia ini sangat besar, terbukti dalam kegiatan ini diikuti sekitar 118 peserta dari 47 kota di Bali dan Pulau Jawa dengan menyertakan sebanyak 510 ikan dengan berbagai klasifikasi serta diikuti 16 handling.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala DKPP Buleleng I Gede Putra Aryana yang mewakili Pj Bupati Buleleng. Melalui sambutannya, pihaknya mengatakan bahwa ikan koi ini menjadi salah satu komoditas ikan hias air tawar yang banyak diminati dan telah sejak lama diperdagangkan dalam skala nasional hingga internasional. ikan ini banyak diminati karena keindahan bentuk badan, corak warna tubuh serta fluktuasi harga yang stabil di pasar dunia.
“Untuk di Bali, perkembangan industri koi belakangan ini meningkat dengan pesat hingga di Buleleng sendiri sekarang sudah memiliki komunitas pencinta koi sendiri yang diberi nama Semeton Koi Buleleng,”terangnya.
Kadis Aryana berharap melalui kegiatan ini masyarakat bisa mendapatkan informasi mengenai koi dan perkembangan koi di Bali dan tentunya diharapkan pula dapat merangsang, memunculkan atau memajukan industri koi lokal di Buleleng khususnya dan Bali pada umumnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Buleleng Koi Fest yang juga sebagai Ketua Semeton Koi Buleleng I Gede Oka Gunawan menjelaskan pencapaian ini merupakan suatu kehormatan bagi kami selaku panitia karena begitu tingginya antusias partisipasi komunitas koi dari Bali maupun luar Bali semua dalam mendukung kegiatan kami.
Untuk kategori yang dilombakan kali ini terdiri dari 5 kategori yaitu Gosanke, Melati, Anggrek, Cempaka, Kamboja dengan ukuran size up 15 cm – 65 cm, dan semua ikan akan melalui teknis penjurian yang mana ikan ditaruh sesuai jenis dan ukurannya, selanjutnya dinilai berdasarkan badan, kulit dan corak serta memperebutkan hadiah puluhan juta dari kelas Grand Champion hingga Most Point.
“Harapannya ya agar event seperti ini bisa berlanjut terus dan selalu disupport Pemkab Buleleng hingga perusahaan di bidang perikanan yang ada di Bali,”pintanya. (Ag)
Baca Juga:
Pemkab Buleleng Genjot Penyelenggaraan KKS Tahun 2024 dan Dinilai Tahun 2025