Koperasi
di Buleleng diminta untuk menjadi wadah dalam menampung produk-produk
olahan pertanian dari para pelaku UMKM yang ada. Hal itu penting
dilakukan melihat potensi dan hasil olahan dari pelaku UMKM yang semakin
pesat dalam kancah industri ekonomi saat ini.
"Saya minta Koperasi menampung hasil UMKM sehingga menjadi satu pintu. Itu akan memudahkan masyarakat dalam memproduksi olahan UMKM kita dan lebih mengenalkan produk kita nantinya,"pinta Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana saat membuka acara apel dan jalan santai serangkaian memperingati HUT Koperasi ke - 76 di Halaman Gedung PLUT Singaraja, Jumat (14/7).
Pj Lihadnyana menambahkan, melalui momentum ini agar koperasi mampu mewujudkan jati diri, jadi penggerak ekonomi rakyat, mandiri, profesional dan mulai masuk ke dunia digital demi memudahkan pemasaran global.
"Digitalisasi harus disesuaikan dengan kebutuhan, selain itu koperasi harus menyediakan kebutuhan yang memang dibutuhkan oleh masyarakat. Karena koperasi adalah Soko guru perekonomian Indonesia," sambungnya.
Senada dengan Pj Bupati, Kepala Disdagperinkop UKM Buleleng Dewa Made Sudiarta mengatakan bahwa di Buleleng memiliki 411 Koperasi dan kebanyakan pada sektor riil dan mulai menggeliat pada sektor UMKM dalam 3 tahun belakang walaupun sebagian besar unit usahanya pada sektor simpan pinjam.
"Ini sejalan dengan instruksi Pak Pj. Bupati Buleleng bagaimana gerakan koperasi dan geliat sektor pangan itu bisa digerakkan oleh koperasi. Ini kita akan wadahi dengan pengembangan koperasinya. Sentra UMKM dan IKM yang sudah ada akan kita dorong untuk mengembangkan olahannya di koperasi di basis unggulannya" tutupnya.
Untuk diketahui, pada serangkaian kegiatan memperingati HUT Koperasi ke-76 ini di gelar beberapa kegiatan diantaranya pelatihan perkoperasian, pelatihan digital, layanan konsultasi, pasar rakyat, apel jalan santai berhadiah, donor darah, lomba mewarnai tingkat TK/SD, lomba karaoke dan temu bisnis.
Baca Juga: