Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana berharap semua komponen di desa ikut bersama-sama merancang program-program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, dengan titik berat pada usaha ekonomi produktif melalui gerakan keswadayaan dan ke gotong royongan masyarakat sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal, guna mewujudkan masyarakat Buleleng yang mandiri, sejahtera dan berdaya saing berlandaskan Tri Hita Karana.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Buleleng Nyoman Agus Jaya Sumpena saat membuka acara dalam peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM), yang diintegrasikan dengan kegiatan kesatuan gerak PKK, Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), Kesehatan dan Karya Bhakti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) tingkat Kabupaten Buleleng bertempat di Gedung Serba Guna Desa Busungbiu, Selasa (30/5).
Kadis Jaya Sumpena mengatakan bulan bhakti gotong royong merupakan momentum bagi pemerintah dan pelaku pembangunan lainnya untuk memotivasi masyarakat agar senantiasa berupaya meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan yang mengandung makna dan pengakuan eksistensi nilai-nilai kegotong royongan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat dalam menghadapi berbagai macam tantangan kehidupan di era globalisasi saat ini.
"Menjawab tantangan tersebut, tidaklah berlebihan bila para leluhur kita mewariskan nilai-nilai kehidupan kegotongroyongan yang berlandaskan pada akar budaya dan jati diri bangsa Indonesia yang di Bali dikenal dengan istilah paras paros sarpanaya selunglung sebayan taka sehingga timbul rasa kekeluargaan yang amat erat dan kental," ungkapnya.
Ditambahkan, kegiatan yang dimulai dari awal bulan Mei ini sudah dilaksanakan dengan melibatkan SKPD terkait dan kecamatan mulai dari kegiatan pemberdayaan lembaga kemasyarakatan sampai pelatihan-pelatihan yang merupakan salah satu wujud penghargaan kepada lembaga kemasyarakatan desa atas kerja yang sudah mereka laksanakan selama ini dalam membangun desa secara partisipatif.
"Dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawas pembangunan di desa dengan melibatkan semua komponen masyarakat," tutupnya.
Untuk diketahui, pada kegiatan ini juga diselipkan agenda sosial yaitu safari kesehatan berupa pemberian alat kesehatan kepada masyarakat, kursi roda, sembako, bibit ikan dan bantuan seragam dari SKPD terkait lingkup Pemkab Buleleng, TP PKK Buleleng dan BPD Bali Singaraja. (Mdy)
Baca Juga:
Produk Lokal Singaraja Berbahan Skateboard Patah ini Diburu Artis Nasional, Kok Bisa?