Penjabat
(Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menegaskan bahwa kemiskinan
ekstrem di Kabupaten Buleleng harus tuntas tahun ini dengan berbagai
upaya. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan
Peletakan Batu Pertama Penanganan Rumah Tidak Layak Huni untuk
Masyarakat Kemiskinan Ekstrem bersama Sekretaris Daerah Buleleng Gede
Suyasa, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Forkopimda Buleleng,
Pimpinan SKPD dan BUMD terkait lingkup Pemkab. Buleleng bertempat di
Rumah Jabatan Kantor Bupati Buleleng, Kamis (14/9).
Kegiatan ini merupakan bagian dari tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) yang terbagi dalam 9 keputusan. Fokus utama dari program ini adalah pemutusan rantai kemiskinan ekstrem, dan membutuhkan kolaborasi antara berbagai stakeholder untuk memberikan bantuan berupa rumah yang layak huni.
Lihadnyana mengungkapkan, pemberian bantuan ini nantinya akan mencakup 349 keluarga yang masuk kategori miskin ekstrem. Rencananya, peletakan batu pertama akan dilangsungkan tanggal 19 September di Desa Joanyar.
Bantuan per unit rumah diperkirakan mencapai 20 juta rupiah, dibiayai dari dana CSR. Lihadnyana juga menekankan pentingnya kerjasama antar instansi di Buleleng dalam mengatasi masalah kemiskinan ekstrem, dan berharap dapat mencapai target lebih awal dari target nasional yang ditetapkan pada tahun 2024.
"Kita harus bekerjasama dan memastikan bahwa bantuan tersebut diberikan dengan tepat," tambahnya.
Baca Juga: