DETAIL BERITA

Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng Hadirkan Pangan Murah di BDF untuk Tekan Inflasi

20 Agustus 2024 130 kali
Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng Hadirkan Pangan Murah di BDF untuk Tekan Inflasi

Dalam rangkaian Buleleng Development Festival (BDF) 2024, Perusahaan Daerah (Perumda) Pasar Argha Nayottama Kabupaten Buleleng turut ambil bagian dengan menghadirkan stand program prioritas ketahanan pangan dan pengendalian inflasi. Inisiatif ini merupakan wujud nyata keseriusan Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam menekan angka inflasi serta mengatasi permasalahan stunting di wilayah tersebut.


Direktur Utama Perumda Pasar Argha Nayottama, I Putu Suardhana, menjelaskan bahwa partisipasi ini bertujuan untuk memberikan akses pangan murah kepada masyarakat yang datang ke BDF. “Dengan adanya pasar murah seperti yang kami gelar di BDF kali ini, kami berharap dapat berperan aktif bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Jika inflasi dapat dikendalikan, daya beli masyarakat tidak akan menurun, sehingga masalah kemiskinan ekstrem dan stunting juga dapat ditekan,” ungkap Suardhana.


Selama BDF, Perumda Pasar menyediakan berbagai komoditi penting seperti beras SPHP (BULOG), beras lokal medium, cabai keriting, cabai rawit, gula pasir, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, dan telur ayam. Harga-harga yang ditawarkan pun relatif lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar pada umumnya. Misalnya, disini harga cabai Rp.30.0000 di pasar Kurang lebih Rp.47.000 - Rp. 50.000, Beras SPHP ( 5 Kg) Rp.55.000 di pasaran 58.000, Beras lokal 60.000 dipasaran 65.000-67.000 ribu, Beras premium Rp.73.000 Di pasaran 75.000 - 77.000 dan Minyak Kita Rp.16.000. di pasaran 17.000.


"Komoditi-komoditi ini dijual dengan harga yang lebih murah sebagai bentuk intervensi harga agar tidak mengalami kenaikan yang dapat menaikkan angka inflasi di Kabupaten Buleleng," tambah Suardhana.


Lebih lanjut, Suardhana menekankan bahwa tiga program prioritas pemerintah, yaitu penanganan inflasi, stunting, dan kemiskinan ekstrem, saling berkaitan. Oleh karena itu, selain menggelar pasar murah, pemgunjung disini juga juga diberikan edukasi dan pengertian apa itu inflasi dan bagaimana kaitannya hingga berujung stunting.


 "Inflasi yang tinggi dapat menurunkan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan kemiskinan dan stunting. Oleh karena itu, melalui pasar murah ini, kami berupaya menjaga agar harga kebutuhan pokok tetap stabil," jelasnya.


Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah efektif dalam mengurangi beban masyarakat sekaligus mendukung program prioritas nasional yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng.

Baca Juga:

Inovasi Beras Merah Wayan Subagia, Sukses Rambah Pasar Internasional