Upaya
mempercepat Buleleng sebagai kota yang terintegrasi teknologi
komunikasi, menciptakan efisiensi dan perbaikan layanan publik
digencarkan Pemkab Buleleng. Melalui Dinas Komunikasi, Informatika,
Persandian, dan Statistika (Diskominfosanti) Kabupaten Buleleng
bersinergi dengan Kemenkominfo RI melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek)
tahap II dari Masterplan Kota Cerdas (Smart City) pertama yang telah
dilaksanakan sebelumnya, bertempat di Rumah Jabatan Bupati Buleleng,
Rabu, (26/7).
Kegiatan tersebut dibuka langsung Sekretaris Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng Luh Putu Adi Wirawati mewakili Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng. Melalui sambutannya, pihaknya menyambut baik kegiatan ini dan mengapresiasi kepada seluruh peserta yang masih konsisten untuk ikut serta mengikuti bimtek dari tahap satu.
Pihaknya berharap kepada peserta nantinya dapat mengimplementasikan hasil dari bimtek di tahap 2 ini sehingga nantinya dapat menjadi agen di satuan kerja masing – masing dan menciptakan kesejahteraan masyarakat dengan menerapkan rancangan kota cerdas (Smart City).
“Saya harap semua peserta tetap semangat dan konsisten mengikuti pelatihan yang rencananya akan diselenggarakan 4 tahap ini sehingga penerapan Smart City bisa terlaksana dengan baik,”jelasnya.
Sementara itu, dari pihak Kementerian Kominfo RI, Tenaga Ahli Smart City Diah Mutiarin menyampaikan bahwa pada bimtek pertama telah dilaksanakan penyusunan analisis permasalahan strategis yang ada di Kabupaten Buleleng untuk mempersiapkan masterplan smart city. Selain itu, pada bimtek pertama telah menghasilkan pemetaan visi misi 6 dimensi yang ada di Smart City.
“Sebelumnya kita sudah identifikasi kondisi internal dan ekternal yang ada di Kabupaten Buleleng. Selanjutnya akan menyusun analisis kesiapan daerah dalam melakukan Smart City dari sisi SDM, infrastruktur, aparatur pemerintahan, sekaligus juga masyarakat dan sarpras,”terangnya.
Pada Bimtek Kedua ini, pihaknya menjelaskan peserta akan membahas ulang inti dari hasil bimtek pertama, selanjutnya penyelarasan visi misi pemerintah daerah ke dalam visi misi smart city di Kabupaten Buleleng kemudian dirangkaikan dengan mengidentifikasi road map program Smart City atau inovasi smart city dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang 10 tahun, dan dilanjutkan dengan rencana aksi.
Tidak kalah penting dalam bimtek kedua ini yaitu identifikasi program quick win karena quick win ini merupakan program yang harus dipercepat pelaksanaannya dalam jangka waktu 10 hari saja, karena ada inovasi yang akan dijadikan quick win ini maka perlu untuk melakukan analisis dalam manajemen resikonya.
“Output yang akan kita capai pada Bimtek kedua ini yaitu menyusun road map program dari Smart City, menyusun road map rencana aksi Smart City, menyusun quick win Smart City, menyusun manajemen resiko,” tutupnya.
Baca Juga:
Metode Gasing Diharapkan Mampu Tingkatkan Literasi Numerisasi Anak di Buleleng