Kegiatan Rural ICT Camp 2022 “Menuju Transformasi Digital untuk Desa dan Tempat Terpencil di Indonesia” yang berlangsung di Hotel Poinciana Resort - Desa Tembok, Kecamatan Tejakula pada hari kedua, Sabtu, (22/10), tidak kalah menarik. Pasalnya, seluruh peserta dari berbagai daerah di Indonesia ini akan menerima ilmu luar biasa terkait pengenalan baterai kering dan panel surya sebagai sumber listrik alternatif berbasis komunitas infrastruktur internet.
Malik Muhammad selaku mentor dan trainer program Sekolah Internet Komunitas (SIK) Common Room mengatakan pengenalan baterai kering dan panel surya sebagai sumber listrik alternatif nilai penting dipahami oleh seluruh peserta dalam rangka membantu memenuhi pasokan listrik di daerah-daerah yang belum terjangkau listrik. “Hari saya akan menyampaikan materi tentang bagaimana merakit sumber energi alternatif menggunakan panel surya untuk menghidupkan alat-alat jaringan di daerah yang belum ada listrik,” jelasnya.
Dijelaskan bahwasannya sarana dan prasarana yang digunakan tidak begitu banyak dan mudah diperoleh. Malik menerangkan komponen alat tersebut berupa solar panel, baterai kering dan solar controller.
Disinggung terkait penerapan panel surya di Desa Tembok, Malik menilai wilayah Desa Tembok sangat cocok menerapkan sumber energi alternatif bertenaga surya. Hal itu diyakini karena cuaca cukup terik di Desa Tembok, sehingga sangat efisien untuk menghemat listrik. “Mudah-mudahan panel surya ini dapat bermanfaat untuk banyak orang, terutama daerah-daerah yang tidak mendapat sumber daya listrik,” harap Malik.
Sementara itu, salah satu peserta asal Papua, Thomas selaku pemantik koordinator kecamatan mengaku penerapan panel surya sudah biasa di tanah Papua, hanya saja perangkat lain untuk membagi arus jaringan belum diketahui. Sehingga pemaparan materi kali ini menjadi sangat menarik untuk diterapkan di Papua. “Ini sangat menarik sekali, jadi kami bisa terapkan di Papua nanti dengan menambahkan beberapa alat-alat. Selama ini internet di tanah Papua sudah bagus, tinggal membagi arus jaringan internet saja,” ujar Thomas.
Di areal berbeda di Hotel Poinciana Resort pada kegiatan Rural ICT Camp 2022 ini juga berlangsung kegiatan edukasi kebijakan perlindungan daring untuk anak-anak, pemetaan sosial dari Tim Peneliti Universitas Padjadjaran (UNPAD), penyampaian sejarah jaringan komunitas gerakan Indonesia dan masih banyak kegiatan lainnya yang menyangkut tentang infrastruktur internet berbasis komunitas. (Agst).
Baca Juga:
Dipengujung Masa Jabatan, Bupati PAS Sampaikan Terimakasih dan Apresiasi Kepada Jajaran