Kehadiran gerai inflasi di Kabupaten Buleleng tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat umum, namun juga akan menguntungkan pada pedagang, sebab gerai inflasi yang dibangun di Pasar Anyar ini juga akan bertindak sebagai pemasok bahan pangan kepada para pedagang.
"Kita pun melalui gerai ini sebagai distributor dari pada pedagang itu, jadi mereka bisa langsung ambil ke kita, minimal pedagang akan mendapatkan harga yang realistis lah, jadi mereka jualannya juga tidak terlalu tinggi," jelas Direktur Utama Perumda Arga Nayottama I Putu Suardhana, Senin, (2/10).
Menurut Suardhana, tujuan didirikannya gerai ini bukan untuk menyaingi para pedagang pasar, tetapi untuk memutus rantai oknum tengkulak yang menyebabkan ketidakstabilan hingga lonjakan bahan pokok pada momen-momen tertentu.
Suardhana menekankan, gerai inflasi pun juga membeli langsung ke petani dengan harga yang wajar. Sinergi pun dilaksanakan baik dengan Perumda Swatantra maupun dengan instansi seperti Dinas Pertanian dan Dinas DagperinkopUKM. Pasokan bahan pangan pun juga pihaknya lakukan dengan Perumda dari daerah lain di Bali dan luar Bali.
"Kita ada paguyuban juga, paguyuban antar perumda se-Bali, jadi ini yang nantinya mempermudah kita," imbuhnya.
Meski begitu, komoditi petani Buleleng tetap diutamakan untuk dibeli. Impor dari luar daerah dilakukan hanya jika stok di dalam daerah kurang, mengingat banyak komoditi bahan pangan yang bersifat musiman. Margin harga yang diberikan pun diatur sedemekian rupa sehingga seluruh pihak baik petani, pedagang, dan masyarakat dapat memperoleh harga beli/jual yang ideal.
"Jadi kita berikan ke pedagang dengan harga yang bisa dijual ke mereka, masih tetap dapat untung, itu sebenarnya tujuannya," jelasnya.
Baca Juga: