Sebagai mitra dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), Forum Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Buleleng siap berpartisipasi dalam membantu pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting, menjauhi napza, seks bebas pra nikah dan pernikahan dini melalui sosialisasi dan edukasi bagi para remaja.
Ketua Umum Forum Genre Kabupaten Buleleng Pande Eka Putri Pradnyani saat ditemui disela kegiatan launcing Gerakan Anti Stunting di Taman Kota Singaraja, Minggu (27/8) mengungkapkan bahwa selain mempunyai tupoksi memberikan sosialisasi dan edukasi bagi remaja, Genre Buleleng juga mempunyai 3 misi untuk mengnolkan kenakalan remaja yang sesuai dengan makna dari salam Genre itu sendiri.
"Salam Genre seperti ini, mengacungkan tiga jari, kemudian telunjuk dan jempol membentuk lingkaran. Lingkaran ini artinya nol, dan 3 jari itu yaitu napza, seks bebas pra nikah dan pernikahan dini yang berujung menyebabkan stunting. Tiga hal itu yang menjadi prioritas kita," tegasnya.
Sementara itu, terkait langkah kongkrit Forum Genre Buleleng dalam membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting, Eka Putri menegaskan bahwa pihaknya sudah memberikan sosialisasi dan edukasi khusus kepada remaja putri tentang apa itu stunting dari hulu, karena stunting itu berawal dari remaja putri itu sendiri yang kelak nantinya menjadi calon ibu bagi anak-anaknya nanti.
"Remaja putri nantinya akan menjadi calon ibu. Jadi kita pastikan dan edukasi para remaja putri harus tetap sehat dan menikah diusia yang ideal sehingga secara tidak langsung akan mencegah anak stunting nantinya. Jadi edukasi dan sosialisasi ini harus sering dilakukan agar masyarakat paham apa itu stunting dan pencegahan seperti apa," sambungnya.
Terkait kegiatan edukasi dan sosialisasi, pihaknya mengatakan bahwa Genre Buleleng mengagendakan jadwal sosialisasi di setiap sekolah pada awal januari - juli yang bersamaan pada saat ospek sekolah. Tapi tidak menutup kemungkinan juga akan hadir diluar dari jadwal tersebut jika dibutuhkan untuk mengisi acara hanya dengan menyurati ke forum genre saja. Bahkan genre buleleng juga sering berkolaborasi dengan dinas terkait dalam hal sosialisasi.
Biasanya, Genre Buleleng sudah menyiapkan materi sesuai permintaan dari pihak sekolah. Materi itu dikemas semenarik mungkin dan dibawakan oleh anggota genre yang usianya masih muda, sehingga saat sosialisasi bisa menyatu dengan peserta dan tidak membosankan. Bahkan tidak jarang juga saat penyampaian materi berkolaborasi dengan kesenian bondres agar lebih menarik dan mendapat apresiasi langsung dari pihak sekolah.
Untuk diketahui, Forum Genre Buleleng saat ini mempunyai anggota sebanyak 48 orang, Namun untuk di masing-masing sekolah sudah dibantu oleh anggota pusat informasi konseling remaja (PIKR). "PIKR ini akan bertugas membantu kami juga untuk mengedukasi dan memberikan informasi kepada anak-anak dimasing-masing sekolahnya," ungkapnya.
Ke depannya Eka Putri berharap, Genre Buleleng senantiasa diajak berkolaborasi dan berperan aktif dalam menjaga dan mengedukasi para remaja agar tumbuh kembangnya menjadi lebih baik lagi nantinya.
Baca Juga:
Lomba Mewarnai Tingkat PAUD/TK Meriahkan Festival Literasi Buleleng 2024