Semenjak pandemi Covid-19 tercatat melandai di Kabupaten Buleleng, secara bertahap roda perekonomian masyarakat berangsur-angsur bergerak maju. Pergerakan roda itu dapat terjadi berkat partisipasi aktif masyarakat mendukung penuh berbagai program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng. Mulai dari pemberian bantuan sosial, program geliat pelaku UMKM yang dikemas dalam event pasar murah, dan juga pameran produk. Pada sektor pariwisata, Pemkab Buleleng telah melakukan berbagai program pembenahan dan pengembangan Daerah Tujuan Wisata (DTW) sebagai langkah awal pemulihan kepariwisataan di Buleleng. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu, (11/01), membenarkan bahwa pihaknya selama dua tahun ini telah melakukan pembenahan terhadap DTW dan juga hotel-hotel yang ada di Kabupaten Buleleng. Pembenahan itu dilakukan sebagai momentum pemulihan dan bangkitnya kembali pariwisata Buleleng. Pihaknya menerangkan jumlah kunjungan wisatawan ditarget sebanyak 400.000 orang dengan kualifikasi mancanegara sebanyak 50.000 orang dan domestik 350.000 orang. Namun demikian, fakta yang terjadi di lapangan sangat mengejutkan, tercatat hingga Oktober 2022 jumlah kunjungan wisatawan jauh melampai target. “Di tahun lalu kami telah menerima kunjungan wisatawan sebanyak 700.000 lebih, sehingga ini menjadi multiplayer efek yang luar biasa untuk meningkatkan perekonomian di Buleleng,” ujar Kadis Dody Sukma. Jumlah tersebut tidak semata-mata hanya dalam sebuat catatan, melainkan fakta riil di lapangan. Salah satunya adalah kunjungan dari ratusan penumpang Kapal Pesiar yang berlabuh di Pelabuhan Celukan Bawang pada 15 November lalu. Kadis Dody Sukma menyampaikan sebanyak 341 penumpang Kapal Pesiar melakukan tour ke berbagai DTW yang ada di Buleleng. Dalam kesempatan itu pun pihaknya telah memastikan bahwa pihak pengelola siap menyambut kedatangan tamu-tamu yang sebagian besar merupakan lansia. Tidak hanya itu, pada bulan Desember pihak ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) mendatangkan satu Kapal Pesiar World Dream yang berlabuh di Pelabuhan Celukan Bawang dengan jumlah penumpang yang jauh lebih banyak lagi. Kapal Pesiar asal Singapura berbendera Bahamas ini memiliki panjang (LOA) 335,25 meter, yang membawa 2.372 penumpang dan kru sejumlah 1.719 orang tersebut tiba pada Rabu (21/12/2022). Obyek wisata atau Daya Tarik Wisata yang dikunjungi selama berada di Buleleng meliputi Air Panas Banjar, Brahma Wihara Arama, Singaraja City Tour dan melakukan aktivitas diving atau menyelam di Pulau Menjangan. “Semua ini merupakan bentuk kerjasama Pemkab Buleleng untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Buleleng dan meningkatkan popularitas di Tingkat Nasional dan Internasional,” terangnya. Kadis Dody Sukma menyampaikan, hingga kini belasan desa wisata telah bergeliat di kancah nasional. Terdapat 8 desa wisata masuk dalam 500 desa wisata unggulan, 3 desa wisata masuk 300 besar dan 1 desa wisata masuk 50 besar anugerah desa wisata serta meraih Juara II kategori desa wisata maju. “Desa Sudaji yang merupakan desa wisata kategori maju saat ini tengah mengikuti assessment sebagai desa wisata berkelanjutan. Kami akan dorong terus untuk mewujudkan hal itu,” tegasnya. Tidak hanya berfokus pada pembenahan DTW, Dispar Buleleng juga secara berkelanjutan melakukan peningkatan kualitas sumberdaya manusia pelaku pariwisata melalui pertemuan travel fair. Pada tahun 2023, pihaknya juga akan mengajak para pelaku pariwisata untuk mengikuti pertemuan travel fair di Nusa Dua, Bali. Kadis Dody mengakui jumlah pelaku wisata di Buleleng sangat banyak, sehingga program pelatihan kepariwisataan dilakukan secara bergantian. Sebagai bentuk tindaklanjutnya, koordinasi terus menerus dilakuan bersama ASITA sebagai travel agen promosi pariwisata Buleleng. “ASITA akan membantu Buleleng menghubungkan travel-travel agen di luar negeri, dengan demikian ini menjadi peluang besar pertumbuhan ekonomi pariwisata, UMKM dan lainnya,” pungkas Kadis Dody. (Agst).
Baca Juga:
Cepat Tanggap Damkar, Kebakaran di Toko Modern Ambengan Berhasil Dipadamkan