Dunia perfilman Buleleng tengah menggelegar baru-baru ini atas karya duet luar biasa Satriya Kusuma dan Kusuma Wijaya dengan garapan film yang mengangkat kisah romansa Jayaprana dan Layonsari. Film dengan gaya bahasa yang sangat otentik yakni bahasa Bali khas Kabupaten Buleleng ini sukses menarik banyak pecinta film drama modern dan akan segera tayang secara serentak di 7 layar sinema. Demikian terungkap kabar luar biasa ini dalam dialog interaktif di salah satu stasiun radio di Singaraja, Senin, (25/3).
Satriya Kusuma yang merupakan sutradara dan penulis kawakan itu mengungkapkan sebelumnya ia telah menulis buku “Jayaprana dan Layonsari” dengan alur kisah unik yang tentunya berbeda dengan cerita umum kebanyakan. Pihaknya mengakui pembuatan buku itu adalah murni berdasarkan riset yang dilakukan lansung di Desa Kalianget dan di beberapa sumber lainnya. “Setelah buku Jayaprana dan Layonsari terbit, Saya juga melakukan pementasan teater drama modern, nah dari sinilah ada salah satu produser yang tertarik dan menunjuk Saya untuk menggarap drama ini dalam sebuah film,” terangnya.
Dalam perjalanan pembuatan film bersama Kusuma Wijaya, tantangan yang luar biasa adalah bagaimana film ini menjadi hal yang berbeda dari banyak kisah yang tersebar di masyarakat. Kusuma Wijaya yang merupakan sutradara dan sudah terkenal di dunia perfilman mengakui alur cerita film Jayaprana Layonsari memang sangat berbeda dari kisah drama dan cerita tertulis, bahasa yang digunakan pun sangat otentik khas Buleleng sehingga aura atau energi aktor cepat tersampaikan terlebih aktornya telah melewati casting yang cukup ketat. “Kebanyakan kisah Jayaprana Layonsari menuangkan nuansa hitam putih atau jahat dan baik, tapi disini kami buat menjadi abu-abu atau hal yang positif bertemu positif. Ini menjadi menarik, karena nuansa positif positif ini berdebat untuk menjadi yang paling positif,” terang Kusuma Wijaya.
Tidak ingin membongkar lebih dalam lagi isi cerita film Jayaprana Layonsari, Satriya Kusuma dan Kusuma Wijaya mengajak seluruh masyarakat Bali untuk beramai-ramai menyaksikan filmnya di layar sinema pada tanggal 28 Maret 2024 nanti. Adapun 7 layar sinema tersebut, di Jakarta terdapat dua layar sinema yakni di Mega Bekasi dan Balai Kota Tenggerang, di Epicentrum Mataram - Lombok, kemudian di Denpasar ada 4 tempat yaitu di Level 21, Living world, di Kuta dan di Jimbaran. (Agst).
share
Berita Terpopuler
30 Januari 2024 3572 kali
Bimtek KPPS, Harapkan Petugas Patuhi Kode Etik Sebagai Penyelenggara Pemilu
19 Januari 2024 2566 kali
Luncurkan Program "Uning Ten Ton". Disbud Ajak Generasi Muda Pahami Tradisi, Kebudayaan dan Sejarah
17 Januari 2024 2220 kali
KPU Buleleng Mulai Pengepakan Logistik Pemilu 2024, Optimis Rampung Sesuai Jadwal
22 Januari 2024 1948 kali
Secara Serentak, Bawaslu Lantik Ribuan PTPS
02 Januari 2024 1747 kali
Pemantapan Persiapan Pemilu, KPU Buleleng Gelar Rakor Persiapan Anggota KPPS
12 Januari 2024 1709 kali
Kedatangan Surat Suara Pemilu DPD RI, Lengkapi Logistik Pemilu 2024 di Buleleng
Baca Juga:
Targetkan PSU 2024, Disperkimta Buleleng Gelar Rakor Tim Verifikasi