Mewakili
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng,
Gede Suyasa menerima Exit Meeting rombongan BPK RI Perwakikan Bali di
Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng, Kamis, (7/9).
Kegiatan Exit Meeting ini merupakan penghujung pemeriksaan kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng dalam pengembangan sektor unggulan tahun anggaran 2021 sampai dengan semester I tahun 2023.
Dalam kesempatan itu, Pengendali Teknis BPK RI Perwakilan Bali, I Gde Agus Ambarana menyampaikan bahwasannya pemeriksaan kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng dalam pengembangan sektor unggulan tahun anggaran 2021 sampai dengan semester I tahun 2023 dilakukan selama 25 hari mulai dari 14 Agustus sampai dengan 7 September 2023 yang diputuskan hari ini melakukan Exit Meeting.
Berdasarkan pemaparan yang dilakukan BPK RI perwakilan Bali, Gde Agus Ambarana mengatakan beberapa permasalahan pengembangan sektor unggulan antara lain terkait perencanaan pengembangan pertanian dan prioritas di Kabupaten Buleleng seperti kopi, cengkeh dan kelapa.
Menyikapi hal tersebut, Sekda Suyasa berharap bahwa dalam pengembangan sektor unggulan menjadi salah satu acuan bersama yang akan menjadi perhatian kusus semua sektor untuk dikembangkan sekaligus ditingkatkan. "Ini menjadikan kita refrensi untuk bisa nantinya dikembangkan di program berikutnya," harapnya.
Ditambahkan, Sekda Suyasa berkomitmen akan menguatkan, meningkatkan dan mempertahankan supaya kondisi daerah menjadi stabil kususnya dalam hal pengembangan sektor unggulan.
"Kami ucapkan kepada tim audit BPK RI perwakilan Bali atas pemeriksaan kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng dalam pengembangan sektor unggulan tahun anggaran 2021 sampai dengan semester I tahun 2023 selama 25 hari," ujarnya.
Baca Juga:
Wibu Singaraja Gempar, Ada Cosplay Raja Buleleng di HUT Kota Singaraja ke-420