Daya tarik Pantai Penimbangan sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Kabupaten Buleleng tidak diragukan lagi dapat menarik masyarakat untuk berkunjung. Memanfaatkan daya tarik tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mendirikan sentra kuliner. Pendirian sentra kuliner itu selain untuk menata ulang pedagang kuliner di wilayah Pantai Penimbangan, juga untuk mewujudkan wajah Pantai Penimbangan yang lebih modern. Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menyempatkan diri untuk berkunjung ke obyek wisata yang baru saja rampung itu pada Rabu, (18/1), guna memastikan pendiriannya berjalan dengan baik. Turut hadir tamu dari pusat yaitu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho beserta rombongan yang meninjau penerapan uang digital QRIS. Bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa dan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara, Lihadnyana berkeliling mengitari area sentra kuliner yang juga berfungsi sebagai tourism center itu. Pj Bupati asli Buleleng itu juga menyempatkan diri untuk mencicipi kuliner khas Buleleng yang dijual di sana, tentunya dibayar olehnya dengan menggunakan QRIS. Terkait penerapan uang digital yang diluncurkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2019 silam itu, Lihadnyana mengatakan QRIS menawarkan kemudahan kepada masyarakat dalam bertransaksi jual beli. Selain itu, digitalisasi memungkinkan pengelolaan keuangan dilakukan secara transparan, akuntabel, dan terbuka. Sementara itu, Kepala Dispar Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan tujuan dibangunnya sentra kuliner ini adalah untuk meningkatkan daya saing produk kuliner Pantai Penimbangan. Sejalan dengan itu, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada seluruh pedagang di Pantai Penimbangan. "Edukasi kepada pedagang juga sudah, makanan yang biasa saja supaya jadi kekinian, saya kira ini akan meningkatkan omset mereka," demikian Gede Dody.
Baca Juga:
Bangga!Komang Prema Shanti Cahyani, Siswa Paud Raih 4 Medali Emas Cabor Renang