Untuk mempercepat akses keuangan dan literasi keuangan di daerah khususnya di Kabupaten Buleleng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Bali 8 Bali Nusra melakukan orkestrasi bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Buleleng. Ini sesuai target Presiden agar masyarakat Indonesia menggunakan jasa produk keuangan atau inklusi keuangan sebanyak 90%. Demikian disampaikan oleh Ketua OJK Regional 8 Bali Nusra Kristianti Puji Rahayu usai menggelar Bulan Inklusi Keuangan di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan,Minggu,(8/10).
Lebih lanjut ujar Puji Rahayu, bahwasannya orkestrasi ini merupakan bentuk kolaborasi memajukan perekonomian daerah bersama TPAKD,Pemda, Bank Indonesia, pelaku usaha, jasa keuangan, Bank Pembangunan Rakyat (BPR), BPD Bali, Jasindo, pasar modal dan kementerian terkait.”TPAKD di Buleleng sudah aktif begitu pula kabupaten lainnya dengan program-programnya. Bersama jasa keuangan memajukan literasi dan inklusi di Buleleng,”jelasnya.
Disinggung dengan lokus di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Puji Rahayu mengungkapkan komunitas difabel dengan produk-produk masyarakat Desa Bengkala sangat special dengan ciri khas yang dimiliki.”Inklusi keuangan yang inklusif, artinya tanpa terkecuali seluruh masyarakat berhak mendapat akses dan literasi keuangan, tidak pilih kasih. Bengkala memiliki potensi yang luar biasa dari UMKM nya.
Adapun potensinya jelas Puji Rahayu yaitu produk tenun ikat, produk ingke, sakuntala, pure, jahe merah yang semua bisa dikembangkan secara kolaborasi dalam memajukan produk UMKM dan pengrajinnya. Sehingga masyarakat Bengkala khususnya komunitas difabel ini memiliki harga diri, bisa berdikari secara financial tentu dengan bantuan permodalan,CSR dan pembinaan dengan sentuhan lebih oleh OJK secara bersama-sama sehingga UMKMnya bisa naik kelas.
Senada dengan Puji Rahayu, mewakili Pj.Bupati Buleleng Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Ketut Suwarmawan sangat mengapresiasi kegiatan bulan inklusi keuangan yang diselenggarakan di Desa Bengkala, ini sangat luar biasa yang tentunya akan meningkatkan taraf ekonomi Desa Bengkala dengan ciri khas produknya.”Sisi ekonomi dan sumber daya manusianya akan berdampak dengan kegiatan inklusi keuangan ini,”harapnya.
Program-program yang telah dilakukan OJK jelas Kadis Suwarmawan salah satunya pelatihan tenun ikat selama 7 hari bagi pengrajin-pengrajin difabel Desa Bengkala di Kabupaten Klungkung yang bertujuan agar produk tenun tersebut lebih variatif memiliki kualitas bagus tanpa mengurangi ciri khas produk desa ini.
Untuk diketahui dalam bulan inklusi keuangan ini selain ada pameran produk UMKM lokal, juga ada hiburan Bali Banjar Quis dan penyerahan CSR. Adapun CSR tersebut berupa sarana prasarana kantor, CSR sapi betina kepada Kawasan Ekonomi MIkro (KEM) Kolok Bengkala, KUR Mesari Poktan Mekar Sari Rahayu Bengkala, pembukaan rekening asuransi ternak sapi, tabungan pelajar, tabungan emas, produk reksadana.
Turut hadir Perbekel Desa Bengkala, Dir Kredit dan Kepatuhan BPD Bali, Dirut BPR Nusamba Kubutambahan, Deputy Pegadaian, representatife BRI Danareksa Sekuritas, RO Manager Asuransi Jasa Indonesia, pemilik Tenun Ikat Werdhi Budaya Klungkung.
Baca Juga:
Kesbangpol Buleleng Gelar Rapat Persiapan Pengukuhan Paskibraka Tahun 2024