Bobot tertinggi dalam penilaian lomba Ogoh-Ogoh yang diselenggarakan oleh Provinsi Bali tahun 2023 adalah unsur sastra agama. Hal ini bertujuan Ogoh-Ogoh sebagai media pendidikan dalam memahami tentang makna ajaran agama Hindu. Demikian disampaikan salah satu juri tingkat kecamatan Nyoman Suardika saat penilaian lomba Ogoh-Ogoh di Desa Adat Beratan Samayaji, Kelurahan Beratan, Selasa,(7/3).
Lebih lanjut oleh Suardika, ajaran agama Hindu dapat dipahami dengan media Ogoh-Ogoh. Para Yowana memulai dari perencanaan dan pembuatan ogoh-ogoh kemudian informasi dan makna dituangkan dalam sinopsis secara tidak langsung para Yowana mengetahui makna ajaran agama Hindu.
"Ogoh-Ogoh tidak hanya eforia dalam pengarakan tapi eforia sebagai media memaknai ajaran agama yang akan merubah perilaku kehidupan manusia," harapnya.
Selain sastra agama, Suardika menerangkan kreatifitas melalui perpaduan teknologi dan bahan alami yang digunakan juga sebagai unsur penting penilaian. "Kalau sambutan kepada dewan juri dengan Bleganjur tidak masuk kriteria penilaian,"tegasnya.
Sementara itu, Pande Ole selaku Sekeha Teruna Malong Desa Adat Beratan Samayaji mengatakan tema Ogoh-Ogohnya adalah Punarbhawa atau Reinkarnasi dengan ditambahkan Macan sebagai Jaga -Jaga Desa."Dulu sekitar 5 tahun lalu pernah dibuat namun belum maksimal. Sekarang dimaksimalkan," ungkapnya.
Lama pembuatan Ogoh-Ogoh terang Pande Ole sekitar 36 hari mulai dari proses ngulat, ngelas sampai proses finishingnya dengan berbahan alami ulatan dari rotan, bambu, kertas koran dan kertas coklat.
Ditempat yang sama, mewakili Kadis Kebudayaan, Kabid Adat dan Tradisi Gede Angga Prasaja mengatakan sangat mengapresiasi semangat para Yowana untuk ikut lomba Ogoh-Ogoh Provinsi Bali pada penilaian tingkat kecamatan ini.
Tambah Kabid Angga, sebanyak 67 peserta dari 9 kecamatan akan dinilai serentak mulai tanggal, 7 s.d 10 Maret 2023. "Hasil penilaian tingkat kecamatan akan dicari 3 besar yang akan mewakili lomba ogoh-ogoh ditingkat kabupaten. Hadiah 3 besar tingkat kecamatan mendapat hadiah masing-masing 5 juta." pungkasnya. (wd).
Baca Juga:
Forum Anak Daerah (FAD) Buleleng Sukses Gelar Bahana Kreasi Anak ke-8