Penjabat (PJ) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menekankan program dan kegiatan yang berkaitan dengan penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, dan percepatan belanja daerah harus direncanakan dengan matang. Sebab, sumber pendanaan yang berasal dari insentif fiskal kinerja perlu dimanfaatkan dengan baik dan dialokasikan dengan tepat sasaran.
"Selama ini kita terus mengupayakan untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja pemerintah daerah, agar kita mendapatkan hal-hal semacam ini, kenapa kita dorong karena pasti ada penghargaan dari pemerintah pusat," ungkap Lihadnyana kepada hadirin rapat di Lobi Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, Rabu, (4/10).
Lihadnyana meminta jajaran kepala perangkat daerahnya untuk memikirkan dengan matang terkait pemanfaatan insentif fiskal kinerja tersebut. Alokasi yang dirancang dari total sebanyak 17,5 miliar rupiah terdiri dari kinerja penurunan kemiskinan sebanyak 5,6 miliar rupiah, kinerja penurunan stunting sebanyak 5,9 miliar rupiah, dan kinerja percepatan belanja daerah sebanyak 6 miliar rupiah. Selain itu, Pemkab Buleleng pun menerima tambahan dana desa pada tahun anggaran 2023 sebesar 5,4 miliar rupiah.
Dirinya berpesan terkait amanat Presiden Joko Widodo bahwa selama melaksanakan realisasi program kerja tersebut, harus dipastikan memberikan manfaat ekonomi, manfaat untuk rakyat, dan meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat.
"Kita coba pilah itu, yang mana kira-kira mengena pada fokus kegiatan-kegiatan yang menjadi prioritas di Kabupaten Buleleng,"
Baca Juga: