Untuk
mewujudkan data pemilih yang valid dan mutakhir diperlukan petugas
pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) disetiap desa dan kelurahan
se-Kabupaten Buleleng. Pantarlih harus memiliki integritas,
kehati-hatian dan bertanggung jawab. Atas dasar itu, Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Kabupaten Buleleng melantik petugas Pantarlih serentak
sebanyak 2.275 orang.
Ditemui usai pengukuhan, pelantikan dan penandatangan pakta integritas di Taman Kota Singaraja, Minggu, (12/2) Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana mengatakan 2.275 orang dilantik sebagai petugas Pantarlih di setiap desa/kelurahan di Kabupaten Buleleng yang bertanggung jawab di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS) nantinya.
"Sekarang dilantik, siang atau sore ini akan di beri bimbingan teknis di desa/kelurahan masing-masing oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) terkait teknis pemutakhiran data pemilih. Petugas Pantarlih merupakan ujung tombak kami sebagai garda terdepan untuk memutakhirkan data, sehingga menjelang Pemilu nanti makin valid. Tentunya dengan data valid kesuksesan Pemilu utamanya partisipasi masyarakat akan semakin tinggi,"harapnya.
Ditempat yang sama, mewakili Camat Buleleng Gede Susena selaku Kasi Pemerintahan menyampaikan, untuk di wilayah Kecamatan Buleleng pelantikan dipusatkan di Taman Kota Singaraja. Sebanyak 428 petugas Pantarlih dari 12 desa dan 17 kelurahan diambil sumpah, mengisi berita acara dan penandatangan pakta integritas.
"Pantarlih desa kelurahan tugasnya mendata pemilih sesuai umur dan mencocokkan data dari KPU. Pencocokan dan penelitian data atau coklit ini sangat penting di lapangan. Astungkara para petugas dapat menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik sesuai target yang diberikan," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu Pantarlih dari Desa Jinengdalem Ni Wayan Ayuk Suantari mengatakan, sebanyak 16 petugas Pantarlih Jinengdalem dikukuhkan. Dirinya bertugas di TPS 16."Kami bertugas melakukan pembaharuan data pemilih yang terjun langsung kemasyarakat saat pemutakhiran, masyarakat yang memasuki umur 17 tahun langsung diperbaharui.
Disinggung mengenai metode pendataan, pihaknya saat ini mendata dengan aplikasi E-Coklit secara digitalisasi. Pencocokan dan penelitian secara elektronik ini diinput melalui aplikasi.
Untuk diketahui setiap petugas akan diberi akun E-Coklit di wilayah kerja TPS masing-masing. Data akan dibuka ketika KPU memberikan jadwal pemutakhiran dilapangan sesuai batas waktu yang ditentukan, setelah itu akan ditutup kembali. Saat pendataan posisi petugas Pantarlih akan dipantau dengan geotaging.(wd)
Baca Juga:
GAF 2023, Ajang Pelestarian Budaya dan Penggalian Potensi Yowana